Renungan harian 17 November 2013 – Jalan Salib dan penderitaan

Minggu, 17 November 2013
Pekan Biasa XXXIII (H)
Sta. Elizabeth dr Hungaria, Prw.
St. Dionisius Agung; St. Gregorius Thaumaturgos; St. Gregorius dr Tours Bacaan I: Mal. 4:1–2a
Mazmur: 98:5–6.7–8.9a; R: lih.9
Bacaan II: 2 Tes. 3:7–12
Bacaan Injil: Luk. 21:5–19

Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang per sembahan, berkatalah Yesus: ”Apa yang kamu lihat di situ—akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.” Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: ”Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab-Nya: ”Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Ia berkata kepada mereka: ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”

Renungan
Injil hari ini mengingatkan kita bahwa jalan mengikuti Yesus kadangkala adalah jalan salib dan penderitaan. Yesus tidak pernah pertama-tama menjanjikan kenyamanan duniawi sebagai hadiah dari iman mengikuti-Nya. Kadangkala yang terjadi adalah sebaliknya, konsekuensi mengikuti Yesus adalah harus memanggul salib dan derita. Ada banyak dari kita yang salah konsep tentang hal ini.

Tentu kita bisa mengingat juga ketika ibu Yohanes dan Yakobus berkata kepada Yesus bahwa nanti kalau Yesus sudah berkuasa ibu itu meminta kedua anaknya diberi jabatan. Tentu saja Yesus tidak memberi jabatan atau kekuasaan duniawi, karena di dunia pun Yesus mengalami penganiayaan dan kematian yang mengenaskan. Namun, Yesus menjanjikan kepada kita semua suatu kebahagiaan yang melampaui apa yang ditawarkan dunia.

Siapkah kita menerima segala konsekuensi iman kita?

Tuhan, ajarilah aku berani memanggul salib hidupku dan setia mengikuti-Mu sampai akhir hidupku. Amin. Sumber : Zirah Batin 2013