Renungan harian 16 November 2013- Doa tanpa jemu dan disertai dengan iman.

Sabtu, 16 November 2013
Pekan Biasa XXXII (H)
Sta. Margarita dr Skotlandia; St. Rochus Gonzales;
St. Yohanes de Castillo; St. Alphonsus Rodrigues; Sta. Getrudis dr Hefta Bacaan I: Keb. 18:14–16; 19:6–9
Mazmur: 105:2–3.36–37.42–43; R:5a
Bacaan Injil: Luk. 18:1–8

Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: ”Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: ”Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”

Renungan
Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan perumpamaan untuk mempertegas bahwa di saat kita memiliki kebutuhan yang sangat penting dan mendesak, kita harus tanpa jemu berdoa. Akan tetapi, Yesus menuntut agar doa-doa kita disertai iman yang besar kepada Allah. Di sinilah persoalannya!

Banyak orang mengeluh mengapa doanya tidak kunjung dikabulkan oleh Tuhan. Mereka sudah ikut berbagai jenis novena, melakukan ziarah dan minta bantuan romo tertentu untuk didoakan, namun ternyata apa yang diharapkan tidak terjadi. Apakah itu artinya Tuhan tidak menepati janji-Nya?

Ada tiga kemungkinan ketika kita berdoa. Kemungkinan pertama, apa yang kita harapkan dan minta cocok seratus persen dengan kehendak Tuhan maka saat itu juga terjadi pengabulan doa. Kemungkinan kedua, apa yang kita kehendaki cocok dengan kehendak Tuhan, namun waktunya tidak cocok. Hal ini membutuhkan kesabaran kita menunggu hal itu terwujud sesuai waktunya Tuhan. Akan tetapi, ada kemungkinan yang ketiga. Kehendak kita berbeda seratus persen dengan kehendak Tuhan. Tuhan tidak mengabulkan doa kita, namun memberikan suatu jalan yang lain. Dalam hal ini, yang dibutuhkan adalah iman yang besar bahwa apa yang Tuhan rencanakan jauh lebih baik daripada apa yang kita harapkan. Kita percaya bahwa Tuhan pasti mengabulkan doa kita. Namun, bukan seperti yang kita inginkan, tetapi seperti yang Tuhan kehendaki bagi kita.

Tuhan, semoga aku memiliki iman yang cukup besar untuk memohon kepada-Mu dan meyakini bahwa Engkau memiliki rencana yang indah untukku. Amin.

Sumber : Ziarah batin 2013