Renungan harian 13 Desember 2013- Orang yang menutup diri pada pesan keselamatan yang dibawa oleh Yesus

Jumat, 13 Desember 2013
Pekan Adven II
Pw Sta. Lusia, PrwMrt. (M)
Sta. Odilia
Bacaan I: Yes. 48:17–19
Mazmur: 1:1–2.3.4.6; R: Yoh. 8:12
Bacaan Injil: Mat. 11:16–19

Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”

Renungan
Menghadapi orang yang keras kepala atau bebal tidaklah mudah. Orang lebih suka menang sendiri karena menganggap dia maha tahu. Ada orang-orang atau kelompok masyarakat kita yang menganggap keyakinan, agama atau pendapatnya selalu benar dan oleh karena itu, mereka tidak mampu mendengarkan orang-orang atau kelompok lain. Mereka tertutup dan menjadi picik.

Pada zaman-Nya, Yesus menghadapi orang-orang yang tidak mau mendengarkan-Nya. Ia membandingkan mereka dengan anak-anak di pasar yang mengeluh kepada teman-teman mereka: ”Kami meniup seruling bagimu tetapi kalian tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.” Ketika Yohanes datang dengan cara hidup ketat, ia pun dicela kerasukan setan. Kemudian yesus dicela sebagai seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa.

Orang-orang seperti itu menutup diri pada pesan keselamatan yang dibawa oleh Yesus dan tidak mampu membedakan antara visi sentral Kerajaan Allah serta cara visi itu dihidupi dan diwujudkan. Mereka hanya mampu melihat apa yang ada dalam dirinya, dan dengan demikian mempersempit wawasan pribadinya.

Bagi kita sangatlah penting membuka diri untuk mendengarkan esensi dari pesan yang hendak disampaikan oleh Yesus serta menangkap isi Kerajaan Allah. Kebebalan dan kekerasan hati hanya akan menghambat Allah yang bersabda melalui hati kita serta menghalangi kita untuk mendengarkan suara hati yang benar.

Tuhan Yesus, bukalah hatiku agar aku mampu mendengarkan Sabda keselamatan dan warta tentang Kerajaan-Mu. Amin. Sumber : Ziarah Batin 2013