Renungan harian 10 Desember 2013 -Tuhan sebagai Gembala tidak meng hendaki seorang pun dari antara anak-anak-Nya hilang atau binasa.

Selasa, 10 Desember 2013
Pekan ADVEN II (U)
SP Maria dr Loreto; St. Miltiades, Paus;
B. Marc Antonio Durando
Bacaan I: Yes. 40:1–11
Mazmur: 96:1–2.3,10ac.11–13; R: Yes. 40:10ab
Bacaan Injil: Mat. 18:12–14

”Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”

Renungan
Dalam berita-berita media, kita kadang-kadang membaca atau menyaksikan kejadian memilukan seperti penculikan anak demi tebusan uang yang besar. Keluarga tidak akan membiarkan anaknya hilang dan akan berupaya mencari jalan untuk menyelamatkan dan mengem balikan anak itu. Mereka tidak tenang sebelum anak ditemukan. Tidak jarang uang tebusan pun diberikan. Semuanya itu diusahakan karena sang anak begitu berharga.

Seorang gembala yang baik tidak akan membiarkan salah satu domba gembalaannya hilang. Ia tidak akan bahagia dan tenang bila gembalaannya berkurang walaupun hanya satu. Masing-masing sungguh berharga dan diperhitungkan. Tuhan sebagai Gembala juga tidak meng hendaki seorang pun dari antara anak-anak-Nya hilang atau binasa. Hati-Nya gelisah dan menginginkan anak yang hilang kembali ke pangkuan-Nya. Semua domba sungguh berharga bagi-Nya. Tidak ada yang didiskriminasikan, tidak ada yang tidak dicintai, tidak ada yang ditelantarkan. Semua dihimpun dan dibimbing-Nya dengan tangan kasih-Nya. ”Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.” Ia bahkan dengan penuh cinta dan kerelaan menebus umat manusia yang berdosa dengan sengsara dan menumpahkan darah-Nya sendiri di kayu salib agar manusia memperoleh penghapusan dosa-dosa dan keselamatan abadi yang membahagiakan.

Tuhan Yesus, terima kasih atas penggembalaan-Mu yang tidak kunjung henti bagiku dan jangan biarkan aku berpaling dari tuntutan-Mu yang menyelamatkan. Amin. Sumber : Ziarah Batin 2013