Renungan harian 11 November 2013- Menegur dan mengampuni

Senin, 11 November 2013
Pekan Biasa XXXII
Pw. St. Martinus dr Tours, Usk. (P)
St. Theodorus Konstantinopel; St. Mennas
Bacaan I: Keb. 1:1–7
Mazmur: 139:1–3,4–6,7–8,9–10;
Bacaan Injil: Luk. 17:1–6

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: ”Tambahkanlah iman kami!” Jawab Tuhan: ”Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”

Renungan
Hari ini kita mendengar beberapa nasihat yang sangat praktis yang bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Janganlah kita menyesatkan orang, tegorlah dengan penuh cinta saudaramu yang berbuat dosa, ampunilah orang yang bersalah kepada kita. Tapi, ada bagian penting yang tidak boleh terlewatkan, yaitu bahwa kita perlu mohon iman untuk melakukan itu semua.
Banyak orang ketika mengetahui saudara, teman atau orang lain yang jatuh ke dalam dosa malah semakin memojokkan orang tersebut dengan ikut menjadi penyebar gosip bahkan kadang menambah-nambah bumbu-bumbu sehingga kelihatan kesalahannya semakin besar. Sikap ini tentu bertentangan dengan apa yang Yesus inginkan.

Untuk memiliki sikap seperti yang Yesus inginkan, mengampuni dan menegur dengan penuh cinta, membutuhkan iman yang mendalam sehingga apa yang kita lakukan sungguh jernih dan tulus demi kebaikan semua pihak. Ada banyak peristiwa di mana teguran justru berujung pada pertengkaran. Sebabnya mungkin karena kedua belah pihak kurang iman. Yang ditegur tidak terbuka terhadap kritik orang lain. Yang mengkritik tidak memakai cara dan sikap yang tulus dan penuh kasih.

Mari kita lakukan nasihat-nasihat Yesus ini kepada orang-orang terdekat kita. Mulailah dari hal-hal yang kecil.

Doa: Tuhan, berilah aku iman dan cinta yang besar sehingga aku bisa menegur dan meng ampuni sesamaku. Ajarilah aku juga, ya Tuhan, untuk terbuka bila aku ditegur dan memohon maaf kepada orang lain. Amin.

Sumber : Ziarah Batin 2013