Renungan harian 16 Juli 2013- Yesus mengecam kota yang tidak mau bertobat

Selasa, 16 Juli 2013
Pekan Biasa XV (H)
Sta. SP Maria dr Gunung Karmel;
Sta. Reinildis; B. Para Perawan Martir Orange
Bacaan I: Kel. 2:1–15a
Mazmur: 69:3.14.30–31.33–34; R:33
Bacaan Injil: Mat. 11:20–24

Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mukjizat-mukjizat-Nya: ”Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.”

Renungan
Kisah Musa dalam bacaan pertama menggambarkan penyelenggaraan Allah yang begitu indah dan mengagumkan. Musa lahir di tengah ancaman pembunuhan dari penguasa Firaun. Seluruh bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh. Berkat upaya ibundanya, Musa selamat dari upaya dan ancaman pembunuhan bahkan Musa bisa hidup dan berkembang di tengah istana Firaun. Luar biasa penyelenggaraan Allah terhadap hidup Musa. Musa dibebaskan dari kebinasaan bahkan menikmati kehidupan yang nyaman dan kecukupan. Selanjutnya, Musa dipakai oleh Allah untuk menolong bangsanya dari penindasan Firaun. Penyelenggaraan Allah dalam diri Musa juga terjadi dalam hidup kita. Allah selalu menyelenggarakan hidup kita. Ia selalu berperan dalam setiap langkah kehidupan. Kita harus mengakui dan mensyukuri penyelenggaraan Tuhan dalam hidup kita.

Injil menampilkan kisah Yesus yang mengecam kota-kota yang tidak mau bertobat padahal banyak mukjizat telah dibuat-Nya. Yesus memperingatkan dengan keras bagi orang-orang yang bebal hatinya dan tidak mau percaya kepada Allah. Karya dan penyelenggaraan Allah yang begitu besar telah mereka lihat tetapi tetap tidak mau percaya. Semoga peringatan keras kepada kota-kota yang tidak mau percaya menjadi pelajaran bagi kita bahwa kita harus senantiasa percaya dan mengakui penyelenggaraan Tuhan dalam hidup kita.

Doa: Ya Allah Yang Mahabaik, aku bersyukur dan mengagumi penyelenggaraan-Mu dalam hidup ini. Kami senantiasa mempercayakan dan menyerahkan hidupku dalam penyelenggaran-Mu. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2013